Kamis, 17 Januari 2013

pemanfaatan limbah komputer

MANFAAT LIMBAH KOMPUTER BEKAS



KANADA (Berita SuaraMedia) - Penjualan barang elektronik yang terus melonjak hingga satu dekade mendatang diperkirakan akan terjadi di negara-negara berkembang dalam 10 tahun ke depan. Meningkatnya penjualan, tentu saja berdampak pada penumpukan sampah elektronik yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia WEEE berupaya untuk menawarkan medali dengan bahan eWaste ini ke pertandingan-pertandingan lainnya. Penggunaan medali eWaste dalam olimpiade musim dingin ini dianggap sebagai yang pertama dan cukup menginspirasi.

Mother Jones melaporkan bahwa 3 jenis medali Olimpiade Musim Dingin 2010 di Vancouver, Kanada terbuat dari hasil pengolahan limbah elektronik atau disebut dengan E-Waste. Komite Olimpiade Vancouver (VANOC) menjelaskan bahwa medali-medali tersebut akan diberikan kepada para pemenang dari cabang-cabang olahraga yang diperlombakan seperti Ski Jumping, Ice Skating, Bobsled (papan peluncur) dan lain-lain.
E-Waste (limbah elektronik) mencakup seluruh barang elektronik mulai dari televisi sampai iPod. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Sciene tahun lalu menemukan bahwa e-waste telah menjadi komponen limbah padat yang paling cepat pertumbuhannya di Amerika Serikat . Lebih dari 1,36 juta metrik ton limbah elektronik yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Limbah elekronik yang dibuang kebanyakan adalah ponsel, mp3 player dan barang elektronik lainnya.
VANOC memutuskan untuk menggunakan logam daur ulang dari e-waste dalam pembuatan medali olimpiade. Hal ini diharapkan dapat membantu permainan atlet dalam memenuhi salah satu dari tiga pilar Olimpiade yaitu keberlanjutan.
Menurut laporan Mother Jones dikatakan Teck Resources, perusahaan yang akan melakukan ekstraksi E-Waste berencana untuk memproses 15.000 ton limbah elektronik pada tahun ini.

Pemanfaatan Limbah Komputer

Fisik komputer, yang dulu dikenal sebagai PC (personal computer) itu, baru saya lihat di pertengahan tahun 80-an. Tapi sebelumnya, melalui majalah-majalah luar negeri, saya memang sudah banyak membaca tentang kemungkinan perubahan gaya hidup dan gaya kerja yang akan terjadi akibat kehadiran komputer tersebut.
Komputer yang pertamakali saya lihat itu ada di ruangan salah seorang direktur dari perusahaan tempat saya bekerja. Karena dia seorang yang gemar akan hal-hal teknis, maka saya lihat dia asyik sekali dengan komputer tersebut. Ketika kami rapat anggaran, dia sendirilah yang memindahkan angka-angka yang kami bicarakan dari papan tulis ke komputer, untuk kemudian dihitung sendiri oleh komputer dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel yang rapih.
Tapi lama-kelamaan saya mendapat kesan bahwa direktur itu ingin memonopoli sendiri pengetahuannya tentang komputer. Sementara itu, dari majalah yang saya baca saya mendapat informasi, bahwa demi membudayakan komputer dalam waktu yang sesegera mungkin, perusahaan-perusahaan di AS justeru membagi-bagikannya secara cuma-cuma kepada pegawainya. Atau–kalau pun tidak membagikannya secara cuma-cuma–mereka mengkreditkannya secara lunak.


 MANFAAT LIMBAH KOMPUTER KEYBOARD

Bagaiman caranya mengolah limbah keyboard menjadi barang yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk menunjang fungsi komputer. Tentu saja fungsi keyboard ini yang berbeda dengan fungsi mouse. Keyboard digunakan pada komputer untuk memberikan perintah tombol-tombol tertentu dan untuk mengetik suatu rangkaian huruf/angka/simbol.
Mirip dengan perkembangan teknologi komputer dan asesorisnya, maka teknologi untuk keyboard pada dasarnya juga berkembang pesat. Hanya saja dari sisi fungsi relatif tidak begitu berbeda, perkembangan menyangkut aspek estetika, bentuk ergonomik, kenyamanan penggunaan, jumlah tuts dan hal-hal kecil lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah teknologi keyboard yang tersambungkan dengan kabel ataupun dengan sistem wireless. Ada keyboard yang berukuran besar maupun keyboard yang berukuran tipis dan dapat digulung. Ada keyboard yang berwarna standar seperti hitam atau putih, maupun ada keyboard yang dibuat dalam variasi warna tertentu. Dari pilihan ini tentu saja mengakibatkan konsumen akan menginginkan keyboard yang memenuhi selera dan keperluan yang bersangkutan. Pada sisi lain, keyboard seperti halnya mouse juga merupakan asesoris komputer yang harganya relatif murah, sehingga pengadaan keyboard sering diikutkan pada pembelian komputer baru. Langkah ini kadang sebenarnya kurang efisien mengingat usia pakai keyboard itu relatif lama dan biasanya tingkat kerusakan keyboard sangat rendah. Dengan demikian keyboard lama pada dasarnya masih dapat digunakan untuk digunakan pada komputer yang baru. Realitasnya selalu akan muncul keyboard-keyboard yang dibuang dan bersifat sebagai limah. Jumlah yang ada semakin lama akan semakin banyak dan hal ini tentu saja perlu dilakukan pemikiran untuk pengelolaannya.
Limbah keyboard
Pengelolaan limbah keyboard ini mirip dengan strategi untuk pengelolaan mouse ini yakni dilakukan dengan menggunakan strategi 3R yakni reduce, reuse, dan recycle. Pengelolaan ini hendaknya dapat dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari produsen, distributor maupun pihak lain seperti masyarakat.
Program reduce limbah keyboard mutlak dapat dilakukan mengingat sebenarnya kalau masih ada keyboard lama, maka hal itu masih dapat digunakan kembali. Seperti telah disebutkan di atas tingkat kerusakan keyboard itu relatif rendah sehingga peluang pembelian keyboard baru menjadi tidak begitu diprioritaskan. Kendalanya adalah harga keyboard itu relatif murah dibandingkan harga komputer, sehingga konsumen terpancing untuk selalu membeli keyboard baru saat membeli satu perangkat komputer. Hal ini mungkin terpancing dengan bentuk dan variasi keyboard selalu beragam dan berbeda-beda, padahal dari sisi teknologi, perkembangan keyboard relatif juga lambat.
Teknik perawatan keyboard agar selalu dapat digunakan dengan baik dan normal adalah dengan jalan pembersihan. Hal ini khususnya dilakukan untuk keyboard yang digunakan di ruangan yang kurang bersih atau bahkan oleh pemakai yang melakukan pekerjaan komputer sambil merokok. Keyboard yang digunakan akan berakibat kotor terutama pada sela-sela tuts yang mungkin akan berakibat tombol tidak berfungsi. Perawatannya adalah dengan jalan membuka keyobard dan mencuci setiap tombol yang ada, kemudian dipasangkan kembali. Cara yang mudah adalah dengan jalan meniup menggunakan pompa tangan atau kompresor ke arah bagian tombol. Yang perlu diingat adalah saat membersihkan tentu saja keyboard dalam keadaan tidak terkoneksi ke CPU komputer. Di beberapa kota, saat ini juga dijumpai jasa pencucian keyboard yang memudahkan kita untuk menyerahkan tugas perawatan dan pencucian keyboard agar dapat bersih dan berfungsi secara normal kembali.
Keyboard parah.
Untuk langkah reuse pada dasarnya masih dapat dilakukan oleh para pemilik keyboard itu. Untuk langkah recycle tentu saja pihak produsen yang mesti bertanggung jawab melakukan hal ini. Alternatif reuse adalah dengan menawarkan keyboard bekas kepada pihak yang memerlukan untuk fasilitas komputer yang digunakan.
Keyboard pada dasarnya terdiri dari komponen papan plastik yang dilengkapi dengan tombol dari masing-masing karakter atau perintah. Tombol-tombol inilah yang dengan teknik artistik dapat dimanfaatkan untuk membentuk produk baru yang bersifat artistik. Langkah ini merupakan salah satu upaya recycle dari limbah keyboard yang dapat dilakukan. Beberapa kreasi kerajinan tangan yang dibuat dari limbah keyboard ini saya peroleh dari internet dengan bentuk yang cukup menarik untuk dipajang sebagai komponen dekorasi.
Kreasi dari limbah keyboard
Kreasi keyboard bekas
Pada akhirnya tulisan yang merupakan upaya kepedulian saya dalam bidang lingkungan ini semoga menjadi bahan kesadaran bagi para pembaca juga dan mungkin sekaligus untuk pemicu kreativitas untuk memanfaatkan limbah keyboard ini menjadi bahan hiasan.










.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar